Hari Hutan Sedunia
Selamat Hari Hutan Sedunia,
Tanggal 21 Maret merupakan hari hutan sedunia yang bertujuan untuk mempromosikan pentingnya hutan dan pepohonan dalam kehidupan kita. Hari yang membicarakan isu-isu sentra seperti deforestasi dan pengembalian hutan ke fungsi aslinya.
Hari Hutan Sedunia diperingati pertama kali pada tanggal 21 Maret 2013 berdasarkan resolusi PBB pada 28 November 2012. Peringatan ini akan dirayakan setiap tahunnya pada tanggal 21 Maret untuk saling berbagi mengenai visi misi kehutanan dan kaitannya dengan perubahan iklim di seluruh dunia serta strategi yang harus dilakukan. Setiap tahunnya, perayaan hari hutan diisi dengan berbagai kegiatan bela lingkungan, mulai dari kalangan aktivis lingkungan hingga kegiatan kenegaraan. Pada tahun 2019, PBB mengusung slogan “Learn to love forest!” dengan tema “Forest and Education”
Saat ini hutan mencakupi sekitar sepertiga dari daratan dunia. Sekitar 2.4 miliar orang termasuk lebih dari 2000 budaya , bergantung pada hutan untuk penghidupan mereka, seperti penggunaan kayu sebagai bahan bakar. Hutan sangat penting bagi planet ini karena berbagai alasan, seperti menyediakan tempat berlindung bagi lebih dari setengah spesies hewan darat, tumbuhan dan serangga, berkontribusi pada keseimbangan oksigen, karbon dioksida dan kelembaban di udara, serta melindungi daerah aliran sungai yang memasok air segar ke sungai. Hutan juga memiliki manfaat pada bio-diversity. Faktanya, 12 persen species mamalia, 17 persen spesies burung, 13 persen spesies reptil dan amfibi bertempat tinggal di hutan tropis Indonesia. Tak sampai disitu saja, sumber air bersih tak lepas dari pentingnya peran hutan.
Hutan dunia ternyata menyimpan sebanyak 289 gigaton karbon dan memegang peranan yang sangat besar untuk kestabilan iklim. Selain oksigen, air juga dibutuhkan untuk keberlangsungan hidup. Ternyata, lebih dari 75 persen akses air bersih di dunia berasal dari daerah aliran sungai yang terdapat di hutan.
Setiap tahunnya, 13 juta hektare hutan menghilang dari muka bumi. Bersamaan dengan hilangnya hutan, hilang pula ekosistem yang ada di dalamnya, termasuk spesies tumbuhan dan hewan langka. 80% keanekaragaman hayati berdiam di hutan. Deforestasi menyebabkan 12 sampai 18 persen emisi karbon dunia tidak terserap. Nilai tersebut setara dengan emisi karbon dari transportasi di seluruh dunia. Hutan juga merupakan media sekuestrasi karbon yang utama. Selain ekosistem, populasi manusia terutama masyarakat adat di sekitar hutan sangat bergantung pada hasil hutan non-kayu untuk penghidupan mereka.
Dari sekian banyak fakta tentang manfaat dari hutan banyak juga manfaat hutan yang sangat mendasar dan berpengaruh terhadap lingkungan dan kehidupan manusia sering dilupakan begitu saja oleh manusia. Terlepas dari semua fakta tersebut, upaya terbaik yang harus dilakukan adalah menjaga kelestarian hutan melalui kesadaran pribadi kita, kesadaran bahwa di hari esok masih ada generasi baru yang akan bergantung dengan keberlangsungan hutan di zaman sekarang.
Salam Lestari !!!