World Forest Day
Tanggal 21 Maret diperingati sebagai Hari Hutan Sedunia setelah ditetapkan oleh PBB dalam resolusi PBB 67/200 pada 21 Desember 2012 bersama anggota dari United Nation (UN) beserta Food and Agriculture Organization (FAO).Tujuan ditetapkannya Hari Hutan Sedunia ini adalah untuk mengingatkan kepada masyarakat tentang pentingnya hutan bagi kelangsungan hidup manusia.
Setiap tahunnya, para aktifis lingkungan merayakan hari tersebut dengan berbagai acara demi meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya semua jenis hutan dan pohon di luar hutan, untuk kepentingan generasi saat ini dan masa depan.Di Indonesia sendiri, keberadaan hutan sangat penting bagi keberlangsungan ekonomi Indonesia dan menjadi benteng untuk memitigasi bencana lingkungan dan iklim global.
Melihat pentingnya peran hutan bagi keseimbangan ekosistem dunia, alangkah baiknya bagi kita untuk dapat turut serta saling bersinergi bersama masyarakat lainnya untuk bersama-sama menjaga hutan yang ada, karena hutan yang lestari adalah salah satu pendukung paling penting untuk menjaga keseimbangan alam.
Kegunaan Hutan Bagi Kehidupan
Berikut adalah alasan mengapa hutan perlu kita lestarikan:
1. Hutan adalah penyedia oksigen terbesar di bumi ini
2. Menyediakan segala sumber obat-obatan alami yang tidak banyak memiliki efek samping
3. Sebagai penampung air secara alami
4. Menahan angin
5. Pendingin alami suhu di permukaan bumi
6. Rumah bagi seluruh makhluk hidup di bumi
7. Penyeimbang Iklim
Hutan sendiri memiliiki beberapa macam yang ada di bumi ini. Contohnya hutan heterogen yang merupakan hutan yang terdiri ata berbagai jenis tumbuhan seperti hutan hujan tropis yang terdapat di pulau sumatera, kalimantan, sulawesi dan papua. Selain hutan heterogen adapula hutan homogen, yakni hutan yang terdiri atas satu jenis pohon saja, seperti hutan jati, hutan bambu, hutan karet, dan hutan pohon pinus. Dengan itu, maka diperlukannya cara melestarikan hutan tersebut. berikut beberapa cara melestarikan hutan :
1. Melakukan reboisasi
Reboisasi itu sendiri adalah menanam kembali hutan-hutan yang sudah rusak yang merupakan cara mencegah hutan gundul. Dengan adanya reboisasi tersebut, hutan akan semakin tetap hidup. Selain itu, dengan adnaya reboisasi, hutan akan kembali menghijau dan terus menghijau dan akan menjadi lestari dan bersih.
2. Menerapkan sistem tebang pilih
Dengan adanya sistem tebang pilih ini, akan dapat mengurangi dampak penebangan hutan secara liar dan dalam jumlah besar-besaran. Selain itu system ini juga berguna untuk masyarakat agar tidak sembarang dalam melakukan penebangan hutan.
3. Menerapkan sistem tebang-tanam
Sistem ini sangatlah berguna bagi pelestarian hutan yang harus dijalankan. Sistem penebangan hutan yang kemudian diganti dengan menanam hutan yang telah ditebang agar hutan tetap terjaga keberadaannya. Seperti halnya sebuah tanggungjawab di mana setelah dilakukannya penebangan hutan, di tanamnya lagi pohon-pohon agar ada ganti dari proses penebangan tersebut. dengan menanam kembali pula atas apa yang sudah di tebang, maka hutan akan tidak menjadi gundul dan hutan akan tetap terjaga kelestariannya dan akan terhindar dari penyebab pemanasan global.
4. Melakukan penebangan secara konservatif
Melakukan Penebangan secara konservatif adalah penebangan dengan cara menebang pohon yang sudah tidak berproduktif lagi di hutan tersebut, sehingga tidak terjadinya kesalahan penebangan di mana ada pohon yang masih muda atau pohon yang masih bias berproduktif dan di gunakan di potong secara sembarangan yang dapat mengakibatkan kerugian bagi manusia itu sendiri. Menebang pohon yang sudah tidak berproduktif lagi juga akan memberikan lahan untuk menanam kembali pohon-pohon dalam proses penghijauan serta dapat melestarikan hutan tersebut.
5. Memberikan sangsi bagi penebang yang melakukan penebangan sembarangan
Memberikan sanksi di sini dengan maksud agar penebang yang melakukan penebangan secara sembarangan jera terhadap apa yang sudah dilakukannya. Selain masyarakat yang harus menjaga kelestarian hutan, pemerintah juga harus ikut terlibat dalam pelestarian hutan. Pemerintah harus ikut turun tangan dalam pelestarian hutan. Sebaiknya, pemerintah juga memberikan sanksi yang berat bagi para pelakunya, yang bisa membuat mereka jera dan tidak melakukan kesalahan mereka lagi.
6. Tidak membuang sampah sembarangan di hutan
Contoh kecil dan nyata yang seringkali manusia lakukan adalah dengan tanpa atau dengan sengaja membuang sampah sembaranagn di hutan. Bahkan putung rokok pun di buang sembarangan. Hal ini sangat rawan sekali terjadinya bencana yang tidak dinginkan. Seperti kebakaran hutan yang seringkali di alami oleh negara Indonesia saat ini. Dengan adanya kebakaran hutan, akan sangat berdampak pada fungsi lingkungan hidup bagi manusia itu sendiri seperti halnya kabut asap yang dapat menggangu aktivitas sehari hari.
7. Melindungi dan menjaga habitat yang ada di hutan
Keberadaan mahkluk hidup di hutan sangatlah di pentingkan dan perlu juga untuk dilindungi. Hal ini di perlukan karena keberadaan mahluk hidup ini perlu di jaga agar tidak mengalami kepunahan yang di sebabkan kebakaran hutan maupun penebangan hutan secara sembarangan yang telah banyak di lakukan oleh manusia demi kepentingan pribadi mereka. Kepedulian harus di terapkan oleh manusia saat ini, karena sudah banyak flora dan dauna di dunia ini yang semakin punah dan terganggu lingkungan dan keberadaanya akibat dari ulah manusia sehingga kita haru memiliki cara melestarikan flora dan fauna.
8. Tidak mencoret-coret pohon yang ada di hutan
Banyak sekali para remaja atau dewasa yang jika ada suatu kunjungan atau mendatangi hutan-hutan yang ada di pegunungan banyak sekali hal hal yang sudah di lakukan. Seperti meninggalkan jejak mereka dengan cara mengukir suatu tulisan di batang pohon yang ada di hutan tersebut, atau mencoret-coretnya dengan sesuatu yang membuat kelestarian hutan menjadi berkurang. Hal ini sangat perlu untuk di cegah agar pohon-pohon tersebut menjadi terjaga dan bersih.
9. Mengurangi penggunaan kertas berlebih
Kertas yang dibuat di pabrik-pabirk sangat perlu di perhatikan dalam jumlah yang di perlukan dan tidak dihambur-hamburkan atau berlebih karena akan mempercepat proses terjadinya efek rumah kaca. Dengan menekan produksi penggunaan kertas yang berasal dari pepohonan hutan, hutan akan menjadi tetap terjaga kelestariaannya dan menekan pula proses penebangan hutan secara berlebih.
10. Mengidentifikasi dan mencegah terjadinya kebakaran hutan
Kabut asap yang terjadi di Indonesia saat ini terjadi karena adanya kebakaran hutan yang terjadi dimana-mana. Maka dari itu, pemerintah sangat perlu mengindentifikasi apa apa yang menyebabkan kebakakaran tersebut terjadi. Selain itu diperlukan juga untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan yang akan akan merambat dan terus merambat yang mengakibatkan kabut asap dan merugikan berbagai sektor dalam negara seperti sektor pendidikan dan sektor perekonomian negara.
Sebagai penutup, menjaga hutan bukanlah suatu perintah ataupun kewajiban, tetapi tanggung jawab kita sebagai manusia untuk memelihara kelangsungan hidup secara berkelanjutan, serta untuk memperbaiki masa lalu, menjaga masa kini, dan menyelamatkan kehidupan di masa yang akan dating.
“What we are doing about forest of the world is but a mirror reflection of what we are doing to ourselves and to another”
– Mahatma Gandhi
Referensi :
https://en.wikipedia.org/wiki/International_Day_of_Forests
https://www.fao.org/forestry/36014-02022d20f3c3e226276b36d32b2bc811a.pdf
https://www.environmentalscience.bayer.co.id/berita/hari-hutan-sedunia
Penulis : Maul
poster : Nur Retno Fitriyyah
Good write..