Deforestasi dan Degradasi Hutan
Salah satu ekosistem paling penting di dunia, hutan memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan, menyimpan karbon, dan menjadi tempat tinggal bagi berbagai spesies hewan dan flora. Namun, dalam beberapa dekade terakhir, deforestasi dan degradasi hutan telah berkembang menjadi bahaya besar, yang secara signifikan mengurangi luas dan kualitas hutan. Penebangan liar, pembukaan lahan untuk pertanian, dan pembangunan infrastruktur merusak keanekaragaman hayati dan mempercepat perubahan iklim global. Oleh karena itu, memahami faktor-faktor yang menyebabkan deforestasi dan degradasi hutan, serta efeknya, sangat penting untuk menjaga kelestarian lingkungan dan masa depan Bumi.
Deforestasi didefinisikan oleh para ahli sebagai hilangnya tutupan hutan yang berubah secara permanen menjadi tutupan lain, biasanya sebagai hasil dari aktivitas manusia seperti konversi lahan untuk pertanian, perkebunan, atau pemukiman. Menurut Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor 30 tahun 2009, deforestasi adalah transformasi hutan menjadi wilayah yang tidak lagi berhutan. Didegradasi hutan didefinisikan oleh Food and Agricultural Organisation (FAO) sebagai penurunan kualitas ekosistem hutan yang menyebabkan penurunan keanekaragaman hayati akibat penebangan pohon terus-menerus atau faktor alam lainnya. Sebaliknya, pengurangan tajuk pohon di bawah 10% didefinisikan sebagai deforestasi.
Perambahan hutan, pembukaan lahan untuk perkebunan kelapa sawit, pertambangan, pembalakan liar, dan pembangunan infrastruktur adalah penyebab utama deforestasi dan degradasi hutan. Ada banyak konsekuensi yang signifikan, termasuk peningkatan emisi karbon dioksida yang mempercepat perubahan iklim, kehilangan habitat dan tumbuhan, erosi tanah, gangguan siklus air, dan konsekuensi sosial dan ekonomi bagi komunitas yang bergantung pada hutan. Selain itu, deforestasi mengurangi produktivitas lahan dan fungsi DAS, yang mengakibatkan erosi yang lebih besar dan penurunan simpanan air tanah.
Fenomena saat ini menunjukkan bahwa, meskipun ada penurunan laju deforestasi di beberapa wilayah Indonesia sejak 2009, kerusakan hutan masih terjadi, terutama di wilayah yang mudah diakses dan datar seperti Provinsi Papua. Deforestasi dan degradasi hutan di Papua mencapai ribuan hektar per tahun, didominasi oleh konversi lahan untuk perkebunan dan industri kayu, yang menghasilkan emisi karbon yang signifikan. Deforestasi masih menjadi masalah besar di seluruh dunia yang membutuhkan perhatian dan tindakan cepat.
Untuk mencegah deforestasi dan kerusakan hutan, reboisasi, penerapan metode tebang pilih, pengurangan penggunaan kertas, penggunaan sapu tangan sebagai pengganti tisu, dan penggunaan sumber daya alam secara bijak dan berkelanjutan adalah beberapa cara. Selain itu, sangat penting untuk meningkatkan pengawasan terhadap illegal logging dan pengelolaan hutan yang berkelanjutan. Menekan laju kerusakan hutan dan memulihkan fungsi ekologisnya membutuhkan komitmen pemerintah dan masyarakat dalam menjaga hutan.
Terakhir, deforestasi dan degradasi hutan merupakan ancaman besar bagi kehidupan manusia dan kelestarian lingkungan. Untuk menjaga dan memperbaiki kondisi hutan, pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta harus bekerja sama untuk menangani dengan baik. Kita dapat melestarikan hutan untuk keberlanjutan ekosistem dan kesejahteraan generasi mendatang dengan tindakan yang tepat.
Daftar Pustaka :
- LindungiHutan.com. (2023, September 20). Deforestasi: Pengertian, penyebab, dampak dan pencegahan. LindungiHutan. https://dlhk.bantenprov.go.id/storage/dlhk/upload/article/Kerusakan_Hutan_dan_dampaknya_bagi_%20kehidupan.pdf
- Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten. (2021). Kerusakan hutan dan dampaknya bagi kehidupan. https://dlhk.bantenprov.go.id/storage/dlhk/upload/article/Kerusakan_Hutan_dan_dampaknya_bagi_%20kehidupan.pdf
- Rumbewas, M., & Sari, R. (2023). Dinamika deforestasi dan degradasi hutan di Provinsi Papua. Journal PASCA Universitas Papua, 4(2), 55-67.
https://journalpasca.unipa.ac.id/index.php/cs/article/download/305/115/ - Sukandi, S., & Suryatna, Y. (2010). Respons hidrologi akibat deforestasi di DAS Barito Hulu. Jurnal Manajemen Hutan Tropika, 16(2), 54-61. https://journal.ipb.ac.id/index.php/jmht/article/download/3985/2724